Dokumentasi pribadi |
Jelang Idulfitri tampak kesibukan yang makin padat, terutama di area penggalasan seperti pasar, warung, pedagang kaki lima, sampai toko obat. Meski arus perbelanjaan daring marak, berbagai tempat belanja luring tak kalah sesak. Walau harga kadang tak wajar, jumlah belanjaan seolah dibeli dalam kondisi tak sadar.
Busana dan seluk-beluk makanan (bahan
mentah, setengah jadi, atau siap santap) menjadi objek perburuan. Kemudian disusul
dengan kebutuhan non harian semacam perkakas dapur, alat dan bahan bangunan,
isian rumah, hingga pernik yang memperindah. Rangak ini makin memuncak tatkala
Idulfitri tinggal seputaran bumi. Akan tetapi, perihal isi perut tetap menjadi perkara
utama.
Idulfitri memang tak lepas dari
acara makan-makan. Halal bi halal, reuni, silaturahmi, hingga beragam resepsi
kerap dilangsungkan pada bulan yang diawali dengan Idulfitri. Semua acara, atau
sebutlah pesta tersebut tentu tak lekang dari kehadiran makanan.
Idulfitri—ditulis tanpa
spasi—dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai hari raya umat Islam
yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa
selama sebulan. Berdasarkan definisi tersebut sebagaimana 'Iduladha', lema 'Idulfitri' sudah mencakup makna hari raya, sehingga tidak perlu menambahkan 'hari raya' pada penggunaan dua nama perayaan tersebut.
Penulisan lema Idulfitri ditulis tanpa spasi didasarkan atas penyerapan dari frasa bahasa Arab—biasa dikenal dengan idafah—عيد الفطر yang memiliki arti hari raya berbuka. Dengan demikian, Idulfitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal memang ditujukan sebagai hari berbuka. Itulah mengapa puasa pada 1 Syawal dihukumi haram.
Dokumentasi pribadi |
Penulisan lema Idulfitri ditulis tanpa spasi didasarkan atas penyerapan dari frasa bahasa Arab—biasa dikenal dengan idafah—عيد الفطر yang memiliki arti hari raya berbuka. Dengan demikian, Idulfitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal memang ditujukan sebagai hari berbuka. Itulah mengapa puasa pada 1 Syawal dihukumi haram.
Di sisi lain, lebaran seolah
menjadi godaan. Terdapat acara di sepanjang waktu. Ada makanan di tiap kesempatan
bertemu. Tersedia banyak makanan menggoda, dan semua hidangan tampak sedap dirasa.
Namun tak berarti kita melupakan kondisi tubuh kita yaa.
Penuhi asupan gizi harian, apalagi
yang sedang mudik dan dalam perjalanan jauh. Cukupi keperluan kita terhadap air
putih agar tubuh terhidrasi dengan baik. Konsumsi sayur dan buah agar daya tahan tubuh terjaga. Makan makanan berat sesuai porsi kebutuhan,
makan camilan sekadarnya, minum minuman berasa disesuaikan. Apalagi bagi seseorang
yang sudah punya bibit sakit, sebaiknya tak lupa diri.
Ups, jangan lupa diri yaa.
Komentar
Posting Komentar