Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Idulfitri, Hari Raya Berbuka

Dokumentasi pribadi Jelang Idulfitri tampak kesibukan yang makin padat, terutama di area penggalasan seperti pasar, warung, pedagang kaki lima, sampai toko obat. Meski arus perbelanjaan daring marak, berbagai tempat belanja luring tak kalah sesak. Walau harga kadang tak wajar, jumlah belanjaan seolah dibeli dalam kondisi tak sadar. Busana dan seluk-beluk makanan (bahan mentah, setengah jadi, atau siap santap) menjadi objek perburuan. Kemudian disusul dengan kebutuhan non harian semacam perkakas dapur, alat dan bahan bangunan, isian rumah, hingga pernik yang memperindah. Rangak ini makin memuncak tatkala Idulfitri tinggal seputaran bumi. Akan tetapi, perihal isi perut tetap menjadi perkara utama. Idulfitri memang tak lepas dari acara makan-makan. Halal bi halal, reuni, silaturahmi, hingga beragam resepsi kerap dilangsungkan pada bulan yang diawali dengan Idulfitri. Semua acara, atau sebutlah pesta tersebut tentu tak lekang dari kehadiran makanan. Idulfitri—ditulis tan

Penggunaan Obat yang Membatalkan Puasa

( Mocha ) Kedatangan Ramadan selalu disambut meriah oleh umat Muslim. Berbagai perayaan di sejumlah daerah digelar jelang Ramadan. Layaknya bulan panen pahala, pada bulan Ramadan Allah memberikan balasan berlipat atas amalan baik yang dilakukan hamba-Nya. Tidak salah bila bulan Ramadan menjadi bulan yang diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Salah satu amalan wajib selama bulan Ramadan adalah puasa. Puasa harus dilakukan setiap Muslim yang balig (cukup umur), berakal, dan mampu menjalankan puasa. Kita tentu berharap dapat menjalankan puasa dengan kondisi sehat. Namun bila sakit terlanjur menyerbu, apa yang harus dilakukan? Ada banyak jenis obat dengan beragam cara penggunaan, apakah semua jenis obat yang digunakan atau tindakan pengobatan tertentu dapat membatalkan puasa? Hasil seminar Fikih-Medis di Maroko tahun 1997 dengan tema “An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” membolehkan penggunaan berbagai jenis obat tanpa membatalkan puasa. Puasa tid

Bagaimana Memberikan Dosis Obat yang Tepat untuk Anak?

https://bidanku.com Dosis atau takaran berperan penting dalam penggunaan obat. Dosis obat yang tidak tepat  bisa  mempengaruhi efek yang akan muncul pada tubuh. E fek terapi—efek yang diinginkan dari obat—dapat diperoleh ketika pemberian obat sesuai dengan petunjuk penggunaan obat. Selain efek terapi, obat juga dapat menimbulkan efek lain yang merugikan tubuh, biasanya dikenal dengan istilah efek samping. Dosis atau takaran berperan penting dalam penggunaan obat. Dosis obat yang tidak tepat  bisa  mempengaruhi efek yang akan muncul pada tubuh. E fek terapi—efek yang diinginkan dari obat—dapat diperoleh ketika pemberian obat sesuai dengan petunjuk penggunaan obat. Selain efek terapi, obat juga dapat menimbulkan efek lain yang merugikan tubuh, biasanya dikenal dengan istilah efek samping. Tentu saja keinginan kita sebagai pengguna, obat bekerja sesuai harapan. Mengobati penyakit, mencegah gejala, atau memulihkan kondisi tubuh adalah beberapa alasan kita menggunakan obat

Cerdas Mengelola Obat di Rumah

http://hisfarsidiy.org Hampir tiap bulan seseorang meminum obat, meski banyak pula orang yang berbulan-bulan tidak menggunakan obat—saya contohnya hehe. Entah obat dari pembelian bebas maupun yang menggunakan resep dokter. Apalagi untuk obat anak, sudah tentu banyak tersedia di kotak p3k (pertolongan pertama pada kecelakaan) di rumah. Obat bebas yang diperoleh dari toko obat dan apotek atau obat yang dibeli tanpa resep dokter biasanya dipersiapkan di rumah untuk penanganan sakit dengan cara swamedikasi. Swamedikasi merupakan metode pengobatan sendiri tanpa pemantauan tenaga kesehatan, misalnya penggunaan obat sakit gigi, obat batuk, atau demam ringan. Begitu pula dengan obat dari resep dokter, tidak semua obat akan habis sekali minum. Obat demam atau obat lain yang mengurangi rasa nyeri, parasetamol misalnya, hanya dikonsumsi ketika merasakan sakit tersebut. Apabila nyeri atau demam sudah tidak dirasa lagi, parasetamol disarankan agar tidak dikonsumsi kembali. Maka par