Langsung ke konten utama

Efektif Menggunakan Obat Demam untuk Anak


(Mocha)

Cuaca yang tak menentu dan lingkungan yang kurang sehat membuat tubuh mudah terserang penyakit, terlebih pada kondisi tubuh yang kurang fit. Demam pun tak jarang turut bertandang. Biasanya anak-anak yang rentan mengalami demam lantaran tubuh masih dalam masa pertumbuhan.

Repot ya kalau anak lagi demam. Bawaanya ingin segera dibawa ke dokter. Apalagi jika anak menjadi rewel dan susah makan. Duh, makin khawatir kan? Namun sebagai orang tua tidak perlu terlalu risau dengan demam si buah hati, asalkan tahu apa yang mesti dilakukan.

Demam merupakan kondisi yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh. Suhu tubuh normal manusia adalah 37 oC. Apabila suhu tubuh telah mencapai 37,5 oC atau lebih, manusia mengalami demam.

Demam merupakan keadaan normal tubuh ketika menghadapi serangan dari luar. Demam terjadi karena tubuh sedang melawan zat asing yang masuk ke tubuh. Demam juga menjadi gejala dari hampir kebanyakan penyakit. Demikian pula demam menjadi aktivitas tubuh ketika membentuk imunitas.

Oleh karena itu, tidak perlu tergabas membawa anak ke dokter karena mengalami demam yang baru terjadi satu atau dua hari saja. Ketika suhu tubuh anak masih di bawah 38,5 oC, anak mengalami demam ringan. Demam ringan yang dialami anak belum memerlukan pemberian obat apapun. Kemungkinan buah hati hanya mengalami kelelahan sehingga membutuhkan istirahat tambahan.

Demam setelah imunisasi juga merupakan reaksi normal tubuh, bukan sebagai efek samping. Demam usai imunisasi akan mereda dalam dua hingga tiga hari. Dengan demikian tidak diperlukan pemberian obat penurun demam.

Bila demam yang dialami anak telah mencapai suhu 38,5 oC, Anda dapat memberikan obat penurun panas seperti parasetamol sesuai dosis untuk anak yang biasanya tercantum dalam label, kemasan, atau brosur obat. Pemberian parasetamol dapat dihentikan saat demam anak telah turun menjadi normal yang berarti anak telah sembuh. Selain obat, anak juga membutuhkan istirahat cukup, banyak minum air mineral, serta asupan makanan bergizi. Bagi anak yang masih minum ASI, pemberian ASI pada anak saat demam tetap dilanjutkan. ASI dapat membantu meningkatkan imunitas anak.

Meskipun mudah diperoleh di apotek atau toko obat, diusahakan tidak terlalu sering memberikan parasetamol pada anak ketika demam. Parasetamol yang dikabarkan menjadi obat paling aman untuk anak, ternyata juga dapat menyebabkan keracunan pada hati bila digunakan dalam jangka panjang atau dengan dosis tinggi. Pun demikian dengan obat penurun panas lain yang tingkat keamanannya lebih rendah dari parasetamol.

Anak perlu dibawa ke puskesmas atau dokter andai demam telah berlangsung lebih dari tiga hari atau demam anak disertai kejang. Nah, saat diperiksa dokter inilah bisa diketahui sakit si anak. Apakah si kecil terkena demam karena infeksi (kemasukan bibit penyakit) atau demam yang menjadi gejala penyakit lain.

Bila anak demam karena serangan bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri yang menyerbu tubuh anak. Berbeda dengan parasetamol yang diminum saat anak sedang demam, obat antibiotik harus diminum sesuai arahan dokter serta dihabiskan meski demam telah sembuh.

Penyebab infeksi karena bakteri ditentukan berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Bila dokter serta-merta memberikan resep antibiotik untuk demam tanpa adanya pemeriksaan laboratorium, coba dipastikan pada dokter alasan pemberian antibiotik tersebut. Pasalnya, antibiotik yang diberikan tanpa dasar indikasi infeksi bakteri menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik dapat terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional. Resistensi antibiotik mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh terhadap serangan bakteri di lain hari. Bakteri menjadi lebih mudah dan kuat untuk menyerang tubuh karena telah resisten terhadap antibiotik dosis wajar. Akibatnya, dosis atau jenis antibiotik perlu diganti yang lebih kuat, yang pasti makin berefek kurang baik pada tubuh. Akibat terparah adalah bila tidak ada lagi antibiotik yang mempan untuk menanggulangi infeksi yang tengah dialami.

Yuk ingat lagi kalau obat adalah racun. Kita tak bisa terlalu menggantungkan kesembuhan suatu penyakit dari penggunaan obat. Istirahat dengan tidur dan memperbanyak konsumsi air mineral serta makanan bergizi dapat mempercepat kesembuhan bahkan tanpa obat. Maka, usahakan meminimalkan penggunaan obat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat berakibat buruk bagi tubuh. Kalau tidak berefek saat ini, efek buruk obat sangat mungkin muncul di kemudian hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat Dewa yang Membawa Bara

( Mocha ) Anda mungkin tak asing dengan julukan obat dewa, sebutan yang disematkan pada obat yang dianggap manjur untuk segala macam penyakit. Terlebih, obat yang bukan golongan obat bebas ini mudah didapatkan di toko obat bahkan apotek tanpa resep dengan harga ekonomis. Jadi, klop kan? Ampuh, mudah, sekaligus murah. Namun, apakah benar obat dewa mampu mengatasi penyakit tanpa menyebabkan masalah yang lebih pelik? Kortikosteroid, itulah nama asli obat dewa. Kortikosteroid merupakan obat yang mulanya disintesis dari hormon steroid. Hormon steroid dihasilkan oleh dua kelenjar kecil di atas ginjal yang dinamai dengan kelenjar adrenal. Awalnya fungsi hormon steroid lama tak diketahui. Namun bila kelenjar adrenal terluka, terjadi penyakit defisiensi yang mengakibatkan kematian. Tiga orang yang akhirnya berhasil mengisolasi dan menganalisisnya adalah Edward Calvin Kendall, Tadeus Reichstein, dan Philip Showalter Hench pada pertengahan 1930-an. Kortikosteroid kemudian digunakan

Suplemen Makanan, Selalu Aman?

Pernah menemukan kalimat berikut? Suplemen makanan ini tidak dianjurkan digunakan lebih dari delapan minggu. Suplemen makanan ini mengandung pemanis buatan sukralos. Tidak dianjurkan digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Tiga kalimat di atas merupakan kalimat peringatan yang biasa dicantumkan di kemasan suplemen makanan. Peringatan tersebut dicantumkan bukan tanpa alasan. Meski bukan golongan obat yang digaungkan sebagai racun, suplemen makanan tidak selalu aman diminum. Jadi, apakah Anda pernah minum multivitamin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Apakah Anda yang sering mengonsumsi produk vitamin C untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar? Tidak jarang Anda menemukan deretan suplemen makanan digerai apotek maupun toko-toko, kota hingga desa. Tidak sedikit pula orang yang mengonsumsinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Memang, kondisi lingkungan yang kurang ramah akibat beragam polusi yang ditimbulkan manusia menyebabkan kesehatan fisik cepat membur

Penggunaan Obat yang Membatalkan Puasa

( Mocha ) Kedatangan Ramadan selalu disambut meriah oleh umat Muslim. Berbagai perayaan di sejumlah daerah digelar jelang Ramadan. Layaknya bulan panen pahala, pada bulan Ramadan Allah memberikan balasan berlipat atas amalan baik yang dilakukan hamba-Nya. Tidak salah bila bulan Ramadan menjadi bulan yang diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Salah satu amalan wajib selama bulan Ramadan adalah puasa. Puasa harus dilakukan setiap Muslim yang balig (cukup umur), berakal, dan mampu menjalankan puasa. Kita tentu berharap dapat menjalankan puasa dengan kondisi sehat. Namun bila sakit terlanjur menyerbu, apa yang harus dilakukan? Ada banyak jenis obat dengan beragam cara penggunaan, apakah semua jenis obat yang digunakan atau tindakan pengobatan tertentu dapat membatalkan puasa? Hasil seminar Fikih-Medis di Maroko tahun 1997 dengan tema “An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” membolehkan penggunaan berbagai jenis obat tanpa membatalkan puasa. Puasa tid