Langsung ke konten utama

Bagaimana Memberikan Dosis Obat yang Tepat untuk Anak?

Hasil gambar untuk memberi anak obat
https://bidanku.com

Dosis atau takaran berperan penting dalam penggunaan obat. Dosis obat yang tidak tepat bisa mempengaruhi efek yang akan muncul pada tubuh. Efek terapi—efek yang diinginkan dari obat—dapat diperoleh ketika pemberian obat sesuai dengan petunjuk penggunaan obat. Selain efek terapi, obat juga dapat menimbulkan efek lain yang merugikan tubuh, biasanya dikenal dengan istilah efek samping.

Dosis atau takaran berperan penting dalam penggunaan obat. Dosis obat yang tidak tepat bisa mempengaruhi efek yang akan muncul pada tubuh. Efek terapi—efek yang diinginkan dari obat—dapat diperoleh ketika pemberian obat sesuai dengan petunjuk penggunaan obat. Selain efek terapi, obat juga dapat menimbulkan efek lain yang merugikan tubuh, biasanya dikenal dengan istilah efek samping.

Tentu saja keinginan kita sebagai pengguna, obat bekerja sesuai harapan. Mengobati penyakit, mencegah gejala, atau memulihkan kondisi tubuh adalah beberapa alasan kita menggunakan obat. Hampir semua jenis obat tidak menimbulkan efek terapi pada tubuh jika dosis terlalu rendah dari yang dianjurkanSebaliknya bila dosis berlebih hingga melewati ambang keamanan dapat memicu keracunan hingga kematian pada obat tertentu.

Mungkin tidak sulit mengatur dosis obat untuk orang dewasa, apalagi sekarang sudah banyak industri obat yang memberikan variasi dosis. Sebab berbagai haldalam kondisi sakit yang tidak berbedadosis anak selalu lebih kecil dari dosis dewasa. Lalu bagaimana cara mendapatakan dosis yang tepat untuk si kecil?

Berikut ini beberapa poin untuk mendapatkan dosis yang tepat saat memberikan obat pada anak:
  • Periksa angka di petunjuk obat (etiket, brosur, atau kemasan) dengan teliti, sehingga tidak tejadi kesalahan penggunaan. Ketika melihat petunjuk obat dengan terburu-buru atau dengan cahaya yang tidak cukup terang, bisa saja tulisan ‘½’ tampak seperti angka 2’ atau sebaliknya.
  • Lebih berhati-hati ketika membeli obat bebas untuk bayi, seperti parasetamol. Masing-masing anak memiliki dosis obat sendiri. Dosis bayi tidak diberikan untuk anak yang lebih besar, atau sebaliknya).
  • Ketahui berat badan anak. Anak dengan usia sama terkadang diberi dosis obat yang berbeda. Beberapa dosis dihitung berdasarkan berat badan saja atau berat badan sekaligus umur.
  • Pastikan mengocok obat suspensi sebelum memberikannya pada anak Anda dan sesegera mungkin diberikan setelah dikocok. Bentuk obat suspensi mirip sirup tapi dapat mengendap ketika dibiarkan lama. Pengocokan ini berguna untuk menyebarkan bahan aktif obat agar merata ke seluruh cairan. Pengocokan akan mencegah obat terminum dengan bahan aktif terlalu sedikit atau bahkan kebanyakan.
  • Tidak perlu bingung dengan istilah ‘sendok teh’ (sdt) dan ‘sendok makan’ (sdm). Dalam sejumlah kasus, hampir tidak ada obat untuk anak-anak dengan ukuran pemberian sendok makan. Jadi coba berpikir bahwa ukuran minum obat anak Anda adalah sendok teh.
  • Ingat selalu, 1 ml (mililiter) = 1 cc sedangkan 1 sendok teh = 5 cc = 5 ml
  • Tidak seharusnya memberikan obat pada anak lebih dari takaran obat yang direkomendasikan pada label atau petunjuk pemakaian.  Bahkan jika anak Anda kedinginan, infeksi telinga, sakit tenggorokan, atau demam yang parah; penambahan jumlah obat dari dosis yang seharusnya tidak akan memberikan efek yang lebih baik. Dosis obat diberikan bukan berdasarkan tingkat keparahan sakit, tapi berdasarkan tingkat keamanan obat itu sendiri.
  • Setiap obat memiliki efek samping, tapi Anda tidak perlu khawatir dengan efek samping yang masih dapat diatasi. Hubungi dokter anak Anda apabila terjadi efek samping yang tidak diperkirakan.
  • Apabila Anda membuat kesalahan dan memberikan obat berupa pemberian dosis yang berlebih pada anak Anda, datang dan tanyakan ke dokter atau apoteker untuk memastikan keamanan atas kesalahan tersebut.
  • Jika ada beberapa alasan yang menyebabkan anak Anda tidak dapat atau tidak mungkin menggunakan obat dengan jumlah yang tepat (mungkin karena muntah dan tidak dapat menahan sesuatu untuk dimakan) beritahukan pada dokter. Dokter mungkin memiliki metode yang lain seperti suntik atau penggunaan supositoria (obat yang diberikan lewat dubur) untuk memastikan anak Anda mendapatkan pengobatan yang diharapkan.
  • Yang terakhir, jangan memberikan obat selain obat yang diresepkan untuk anak Anda.
Mayoritas sendok memiliki ukuran yang beragam. Salah satu cara terbaik untuk memastikan anak Anda mendapatkan jumlah obat yang tepat dari obat cair adalah dengan menggunakan sendok yang sama dan mengembalikan sendok pada laci khususPenggunaan sendok dosis, tetes obat, cangkir dosis, atau pipet bayi (seperti pada gambar) sangat disarankan untuk membantu memperkirakan dosis yang tepat.

Untuk bayi, pipet bayi berukuran lebih baik daripada sendok karena Anda dapat memastikan bahwa semua obat telah masuk ke mulut anak AndaJika Anda menggunakan tetes obat dan anak Anda mencoba memuntahkan obat keluar, gunakan jari Anda untuk menarik pipi anak terbuka dan mencoba menekan obat ke dalam satu kantong pipinya. Biarkan jari Anda pada mulutnya hingga anak Anda menelan obat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat Dewa yang Membawa Bara

( Mocha ) Anda mungkin tak asing dengan julukan obat dewa, sebutan yang disematkan pada obat yang dianggap manjur untuk segala macam penyakit. Terlebih, obat yang bukan golongan obat bebas ini mudah didapatkan di toko obat bahkan apotek tanpa resep dengan harga ekonomis. Jadi, klop kan? Ampuh, mudah, sekaligus murah. Namun, apakah benar obat dewa mampu mengatasi penyakit tanpa menyebabkan masalah yang lebih pelik? Kortikosteroid, itulah nama asli obat dewa. Kortikosteroid merupakan obat yang mulanya disintesis dari hormon steroid. Hormon steroid dihasilkan oleh dua kelenjar kecil di atas ginjal yang dinamai dengan kelenjar adrenal. Awalnya fungsi hormon steroid lama tak diketahui. Namun bila kelenjar adrenal terluka, terjadi penyakit defisiensi yang mengakibatkan kematian. Tiga orang yang akhirnya berhasil mengisolasi dan menganalisisnya adalah Edward Calvin Kendall, Tadeus Reichstein, dan Philip Showalter Hench pada pertengahan 1930-an. Kortikosteroid kemudian digunakan

Suplemen Makanan, Selalu Aman?

Pernah menemukan kalimat berikut? Suplemen makanan ini tidak dianjurkan digunakan lebih dari delapan minggu. Suplemen makanan ini mengandung pemanis buatan sukralos. Tidak dianjurkan digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Tiga kalimat di atas merupakan kalimat peringatan yang biasa dicantumkan di kemasan suplemen makanan. Peringatan tersebut dicantumkan bukan tanpa alasan. Meski bukan golongan obat yang digaungkan sebagai racun, suplemen makanan tidak selalu aman diminum. Jadi, apakah Anda pernah minum multivitamin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Apakah Anda yang sering mengonsumsi produk vitamin C untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar? Tidak jarang Anda menemukan deretan suplemen makanan digerai apotek maupun toko-toko, kota hingga desa. Tidak sedikit pula orang yang mengonsumsinya untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Memang, kondisi lingkungan yang kurang ramah akibat beragam polusi yang ditimbulkan manusia menyebabkan kesehatan fisik cepat membur

Penggunaan Obat yang Membatalkan Puasa

( Mocha ) Kedatangan Ramadan selalu disambut meriah oleh umat Muslim. Berbagai perayaan di sejumlah daerah digelar jelang Ramadan. Layaknya bulan panen pahala, pada bulan Ramadan Allah memberikan balasan berlipat atas amalan baik yang dilakukan hamba-Nya. Tidak salah bila bulan Ramadan menjadi bulan yang diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Salah satu amalan wajib selama bulan Ramadan adalah puasa. Puasa harus dilakukan setiap Muslim yang balig (cukup umur), berakal, dan mampu menjalankan puasa. Kita tentu berharap dapat menjalankan puasa dengan kondisi sehat. Namun bila sakit terlanjur menyerbu, apa yang harus dilakukan? Ada banyak jenis obat dengan beragam cara penggunaan, apakah semua jenis obat yang digunakan atau tindakan pengobatan tertentu dapat membatalkan puasa? Hasil seminar Fikih-Medis di Maroko tahun 1997 dengan tema “An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” membolehkan penggunaan berbagai jenis obat tanpa membatalkan puasa. Puasa tid